11. Identitas Buku:
Judul : Memburu Peta Rahasia
Pengarang : Subagio Madhari
Tahun terbit : 1998
Penerbit : Balai Pustaka
Tebal buku : 76 halaman
22. Telaah Buku:
NO
|
Telaah
buku
|
Uraian
|
1.
|
Alur cerita/sistematika
a.Pendahuluan cerita
b. Isi cerita
c. Penutup cerita
|
Pak Jembrong, si tokoh magis misterius
kehilangan naskah warisan leluhurnya. Ada tiga anak yang berusia belasan
tahun bermain di rumah Pak Jembrong, namanya Majid, Muklis, dan Minto. Dengan
diam-diam bertekad untuk melacak pencuri benda itu.
Majid, Muklis, dan Minto menemukan
kelakuan aneh banyak orang di sekitar kompleks kuburan. Lalu, mendapati
sebuah bayangan misterius di kegelapan yang ternyata adalah Pak jembrong
sendiri. Ia menembangkan sebuah lagu dan membakar kemenyan setiap malamnya
karena ia berusaha menjaga naskah warisan leluhurnya yang ia tidak tahu juga
isinya. Lalu akhirnya pun tiga anak tersebut menemukan sebuah jejak tentang
pencurian naskah tersebut dan melacaknya.
Akhirnya, orang-orang yang dicurigai
Majid, Muklis, dan Minto ditangkap polisi karena dilaporkan sebagai
pencurinya. Dan akhirnya, benda-benda bersejarah itu kembali pada Pak
Jembrong.
|
2.
|
Penokohan
|
1.
Minto : Pintar.
Karena dia bisa menebak kidung yang dilantunkan orang tua di tengah malam itu
adalah kidung Cirebonan.
2.
Muklis :
Cerdik. Karena dia bergegas membuka kandang ayam dan mengambil 2 butir telur
dari induk ayam untuk segera memulihkan kesehatan Pak Jembrong karena
dinginnya angin malam.
3.
Majid : Selalu
ingin tahu. Karena dia selalu menanyakan bagaimana cara memelihara kitab yang
umurnya sudah tua itu.
4.
Pak Jembrong :
Setia. Karena dia setia memelihara kitab-kitab warisan ayahnya.
|
3.
|
Kebahasaan
|
Bahasanya dengan mudah dapat
dimengerti oleh anak remaja.
|
4.
|
Manfaat
|
Cobalah untuk peduli terhadap masalah
orang lain, berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dan bekerja sama.
|
33.
Ringkasan
:
Tiga anak tersebut mencari pencurinya. Mereka melewati
kompleks kuburan dengan sebutan “Kuburan Pangeran”. Mereka melihat sekelompok
orang menyangkul dan menggali pasir. Sekelompok lain menaikkan pasir itu ke
atas bak truk. Tiba-tiba mereka mendengar tembang dandhanggula dan mencium bau
asap kemenyan. Setelah dicari dari mana asalnya, mereka tidak sengaja
mengarahkan lampu senter dan mengenai sebuah bayangan. Ternyata bayangan itu adalah
Pak Jembrong. Dialah yang selama ini membakar kemenyan pada malam hari,
tujuannya bukan untuk menakuti orang disekitarnya tetapi untuk menjaga naskah
warisannya agar tidak terkena bakteri. Akhirnya, Majid, Muklis dan Minto
merawat Pak Jembrong sejenak di rumah Pak Jembrong. Dengan segera Muklis
mengambil telur di kandang ayam untuk memulihkan kesehatan Pak Jembrong.
Akhirnya ketiga anak itupun memulai pelacakan dan menemukan jejak – jejak
pencuri naskah tersebut. Di tengah perjalanan pulang mereka bertemu dengan pak
polisi, segeralah mereka melaporkan pencurian naskah – naskah tersebut dan
pencuripun ditangkap. Akhirnya, benda – benda dan naskah warisan leluhur Pak
Jembrong telah kembali.
No comments:
Post a Comment