11.
Identitas buku :
ü Judul :
Liontin Sakura Patah
ü Pengarang :
Maria Matildis Banda
ü Tahun terbit :
2001
ü Penerbit :
PT Grasindo, Anggota IKAPI
ü Tebal buku :
84 halaman
22.
Telaah buku :
ü Alur cerita/sistimatika
a.
Pendahuluan
cerita
Ø Dahulu kala, ada seorang prajurit kecil yang bernama
Kayo. Dia terpaksa menjadi prajurit
untuk mempertahankan suatu hal yang tidak dimengerti benar. Dia hilang di
tempat rimba yang tidak tahu ada di pulau mana. Padahal sudah lebih dari lima
puluh tahun kakeknya datang ke Indonesia.
b.
Isi cerita
Ø Kayo terus mencari jejak kakeknya yang hilang tak tahu
ke mana.
Sampai saat ini belum ketemu jejaknya.
Akhirnya, dia ke rumah neneknya. Dan saat ia tiba di rumah, Kayo langsung menulis
surat buat neneknya. Dia menjelaskan pada nenek bahwa ada kemungkinan besar dia
akan mendapat jodoh di Indonesia , karena mereka memiliki sikap yang tidak
mudah tunduk pada laki-laki.
c.
Penutup cerita
Ø Dan akhirnya, Kayo mendapatkan jodoh yang bernama
Rosalia. Dan seketika itu juga, rasa cintanya Ros kepada Kayo membuat rasa
kehilangan dalam dirinya kian lama kian mendekap. Dan dengan gemetar dia
mengatupkan tanga membawa topi Nippon dan yang lainnya ke dalam dada, kemudian
dibakar satu per satu.
ü Penokohan
Þ Jumlah tokoh : 12
tokoh
v Kayo :
baik, setia, pantang menyerah.
v Rosalia :
keras kepala, memaki-maki orang.
v Alit :
baik, perhatian, suka membantu.
v Gus Jelantik :
kutu buku, baik.
v David :
baik, setia.
v Darius :
perhatian, baik.
v Gus De :
keras kepala.
v Aurelia :
baik, ramah.
v Johan :
baik.
v Arnold :
baik, ramah.
v Ambros :
tidak bertanggung jawab.
v Alex :
baik.
ü Kebahasaan
§ Menggunakan bahasa Indonesia dicampur dengan beberapa
bahasa Jepang.
Contoh kalimat : “Ara! Kireina sakura desu ne! ( Oh, sakura yang cantik )
tanpa permisi tangannya yang kekar langsung menyentuh liontin sakura di dada Ros.
ü Manfaat bagi masyarakat
§ Dapat mengerti cerita liontin sakura patah dengan baik
dan dapat diambil hikmahnya
33.
Ringkasan :
Kayo, seorang pemuda Jepang, mendapat semacam tugas dari
neneknya untuk mencari almarhum kakeknya yang hilang di Indonesia semasa
pendudukan Jepang. Dia sama sekali tidak mengetahui di mana kubur kakeknya itu,
namun dengan setia mencari ke pelosok pelosok Indonesia hanya berbekal
intuisinya. Akhirnya sampailah ia di Bali, bertemu seorang gadis bernama
Rosalia, guru bahasa Jepang yang berasal dari Flores.
Pertemuan yang tidak disengaja gara gara liontin Ros ituternyata mendekatkan mereka. Rosalia sering menertawakan pemuda Jepang itu, sebabpikirnya usaha Kayo akan sia sia saja. Sampai pada suatu hari gadis itu harus pulang ke kampungnya untuk menghadiri upacara adat yang berkaitan dengan kematian yang tidak wajar. Pada waktu itulah ia diberi tahu neneknya bahwa ada hubungan antara kakek Kayo dan kampungnya itu, buktinya adalah sebuah liontin sakura. Antara Kayo, Ros, dan liontin itu ternyata ada hubungan hubungan.
Pertemuan yang tidak disengaja gara gara liontin Ros ituternyata mendekatkan mereka. Rosalia sering menertawakan pemuda Jepang itu, sebabpikirnya usaha Kayo akan sia sia saja. Sampai pada suatu hari gadis itu harus pulang ke kampungnya untuk menghadiri upacara adat yang berkaitan dengan kematian yang tidak wajar. Pada waktu itulah ia diberi tahu neneknya bahwa ada hubungan antara kakek Kayo dan kampungnya itu, buktinya adalah sebuah liontin sakura. Antara Kayo, Ros, dan liontin itu ternyata ada hubungan hubungan.
4
4.
Penelaah buku : Benedictus N A T W / XD / 2
No comments:
Post a Comment